Nama : Eka Putra P
NPM : 20208418
Perkembangan akuntansi dapat dikatakan
terkait dengan perkembangan dalam dunia usaha. Di mulai sejak manusia
mengenal hitungan uang dan melakukan pencatatan hitungan itu. Tepatnya
pada pertengahan abad ke-14, di mana para pedagang di Genoa sering
membuat catatan harta yang selalu dibawa oleh mereka sewaktu berangkat
berlayar beserta harta yang ada pada waktu akhir pelayarannya. Mereka
selanjutnya membandingkan hasilnya untuk menghitung laba atau rugi dari
kegiatan perdagangan tersebut.
Lucas Pacioli dikenal sebagai Bapak
Akuntansi. Beliau mengarang buku yang berjudul Summa de Arithmetica,
Geometrica, Proportioni et Proportionalita, di mana pada buku tersebut
terdapat ada beberapa bagian yang membahas tentang perhitungan keuangan
untuk para pengusaha.
Pada akhir abad ke-15, Romawi sebagai
pusat perdagangan sudah mulai berkurang dan berpindah ke negara-negara
jalur perdagangan baru seperti Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris.
Pada abad ke-19 berkembang revolusi
industri di daratan Eropa. Dengan adanya perubahan teknologi industri
berdampak pada perkembangan ilmu akuntansi yang akhirnya melahirkan
konsep penyusutan atau yang kita kenal sebagai depresiasi.
Selanjutnya dengan adanya penemuan benua Amerika menyebabkan para pengusaha Eropa tersebut hijrah ke Amerika.
Pada akhir abad ke-19 berdiri dan
berkembangnya banyak perusahaan besar di Amerika yang turut pula
mengembangkan konsep akuntansi.
Berikut merupakan kronologi perkembangan akuntansi dari zaman ke zaman yaitu
1. Zaman Pra Industrisasi Sebelum Masehi
Catatan tertua yang diketahui dari hasil penelitian sejarah adalah
- Lembaran dari tanah liat yang memuat catatan – catatan pembayaran upah di Babylonia pada sekitar 3.600 tahun sebelum masehi.
- Bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem
kontrol akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan yunani.
Saat terjadinya Perang salib yang dimulai
pada abad ke-11 hingga akhir abad ke-13, memberikan dorongan bagi
perkembangan di Italia yang membuka hubungan baru ke asia. Lalu
muncullah agen-agen dan partnership.
Karya tulis pertama yang mengulas tata
buku berpasangan (double entry) berjudul summa de arithmetic, geometria,
proportioni et proportionslita dipublikasikan di venesia (Italia)
sebagai pengarangnya adalah Lucas Pacioli yang sampai saat ini dikenal
sebagai Bapak Akuntansi.
Pada abad pertengahan, terdapat hal
penting diantaranya adalah ilmu berhitung dan dipergunakannya mata uang
secara luas sebagai alat pertukaran, dikenalnya angka arab yang lebih
sederhana. Oleh karena itu dominasi angka-angka romawi yang telah
digunakan selama berabad-abad menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan
setelah ditemukannya sistem tata buku berpasangan. Tetapi sebaliknya
pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat.
Pada abad ke-17sampai 18, berbagai buku
teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi, sebagai
usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan
pengkreditan rekening / perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya
perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat
pada setiap akhir ventura sebagaimana sebelumnya.
2. Zaman Industrisasi Abad Ke-18 Hingga Abad Ke-20
Pada abad ke 18 di Eropa Barat terjadi
revolusi industri, yaitu peralihan industri yang awalnya segala
sesuatunya dikerjakan dengan menggunakan tangan manusia secara langsung
(manual) ke sistem pabrik dengan menggunakan alat-alat berat yaitu
mesin-mesin.
Maka terbentuklah badan hukum yang
memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari
masyarakat melalui penjualan saham. Di balik perkembangan badan usaha
tersebut, muncul suatu kebutuhan baru dari kalangan masyarakat yang
berkepentingan terhadap perusahaan. Berupa pemeriksaan akuntansi
independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disapkan
oleh manajemen perusahaan dapat di percaya. Tanggung jawab untuk
meyakinkan bahwa laporan keuangan telah memenuhi fungsinya sebagai
pertanggungjawaban, tetap berada di tangan akuntan publik. Untuk
malakukan peran tersebut , akuntan di tuntut harus berwawasan luas, adil
dan tidak memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya.
Adanya desakan kebutuhan jasa akuntansi
yang profesional, mengakibatkan dibukanya sebuah lembaga yang memberikan
lisensi akuntan publik terdaftar (CPAs) di seluruh Negara Amerika
Serikat.
Pada tahun 1887, para akuntan publik yang
terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika
Serikat bernama American Association of Accountants. Di tahun 1917
berganti menjadi American Insitute of Acountants, hingga saat ini
dikenal sebagai American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
Perkembangan hubungan ekonomi dan
perdagangan internasional yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar
negara, pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi
akuntansi serta pengaruhnya terhadapdunia usaha, pendidikan dan
masyarakat luas, akhirnya tahun 1972 di Sydney, Australia ICA
(International Congress Of Accounting) membentuk organisasi profesi
akuntan internasional guna mengembangkan standar-standar akuntansi yang
patut diterima secara global. Menyusul kemudian terbentuknya International Coordinator Committee Accounting Profession (ICCAP) dan International Acoounting Standars Committee (IASC) pada tahun 1973.
Pada tahun 1972 &1973 terdapat suatu
kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di Amerika Serikat terjadi
yaitu saat didirikan dan di organisasikannya Financial Accounting Standards Board ( FASB) dan Financial Accounting Foundation (FAF)
yang kian memperkuat kedudukan profesi akuntansi di negara tersebut.
Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti , tepat guna, cepat dan
responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan
publik akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC.
3. Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi di
Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di negara Belanda pada
abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D,
G, Stible dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa akuntansi di Indonesia
paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan adanya
sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai
pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang
perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di
Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan
dari Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang
dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia.
Tanggal 8 Desember 1941 jepang
mencetuskan perang melawan sekutu, dengan cepat bergerak. Pada tanggal 9
Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk menyerah tanpa
syarat di Kalijati (Indonesia). Sejak tanggal tersebut, maka jepang
menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di
Indonesia.mengakibatkan Pendidikan yang semakin terbengkalai , dan
keadaan rakyat makin menderita dan sengsara.
Akhir perang dunia ke-dua pada tanggal 15
Agustus 1945 terjadi ketika,jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu
(Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan
Belanda). Pada kenyataannya ternyata keberadaan jepang tidak membawa
pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu.
Praktek-praktek akuntansi jepang terbatas hanya untuk mencatat
kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan
huruf-huruf kanji.
4. Zaman Multinasional
Pada masa pemerintahan orde baru ditandai
oleh keberhasilan pemerintah orde baru di tahun 1969 membuat
perekonomian Indonesia normal kembali, disamping mengembalikan
kepercayaan rakyat terhadap mata uang rupiah, serta pemerintah mulai
melancarkan rencana pembangunan lima tahun (REPELITA 1).
Untuk melakukan REPELITA 1 tersebut
membutuhkan modal yang sangat besar. Karenanya pemerintah mengalang
modal baik dari dalam negeri seperti melalui deposito, tabanas, taska,
penjualan sertifikat Indonesia, dan sertifikat dana reksa, serta pasar
modal) maupun dari luar negeri (seperti melalui pemberian izin PMA,
serta mengusahakan perolehan dana dari lembaga keuangan internasional
dan IGGI).
Kehadiran berbagai perusahaan PMA di
Indonesia membawa praktik-praktik akuntansi dari negara-negara tersebut.
Adanya perusahaan amerika membuka celah bagi masuknya kantor-kantor
akuntan asing ke Indonesia guna mengatasi kelangkaan tenaga kerja
akuntan serta pesatnya perkembangan praktik akuntansi.
Berikut merupakan penjelasannya penetapkan prinsip-prinsip akuntansi dan perkembangan akuntansi di Indonesia.
- Pada masa penjajahan Belanda, akuntansi sudah mulai diterapkan di
Indonesia sejak tahun 1642. Tetapi jejak yang jelas baru dapat
diketahui pada pembukuan Amphioen Societeyt yang berdiri di Jakarta
tahun 1747. Akhir tahun 1870-an, seiring berkembangnya
perusahaan-perusahaan baru di Indonesia, ditemukanlah suatu metode
pembukuan baru yang lebih efisien dari sebelumnya. Tahun 1907
diperkenalka teknik auditing (pemeriksaaan) yaitu teknik untuk
mengontrol pembukuan perusahaan. Mulai saat itulah muncul kantor-kantor
akuntan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda ini tidak bayak orang
Indonesia yang bekerja sebagai akuntan. Mereka yang bekerja di bidang
akuntansi hanya sebagai tenaga pelaksana.
- Masa penjajahan Jepang pada masa ini Indonesia sangat kekurangan
tenaga di bidang akuntansi karena jabatan-jabatan tersebut kosong pasca
Indonesia ditinggalkan Belanda. Untuk mengisi kekosongan itu didirikan
kursus-kursus akuntansi bagi orang-orang Indonesia.
- Masa setelah kemerdekaan, Indonesia masih tetap kekurangan tenaga di
bidang akuntansi. Pada tahun 1947 hanya ada seorang akuntan Indonesia
yaitu Prof. Dr. Aboetari. Lalu didirikanlah kursus-kursus untuk mendidik
tenaga di bidang akuntansi bagi orang-orang Indonesia. Selain itu,
pemerintah mulai mengirim putra-putrinya ke luar negeri untuk
memperdalam ilmu akuntansi. Sedangkan di dalam negeri ilmu ini mulai
dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di perguruan-perguruan
tinggi seperti di Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran,
Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatra Utara, Universitas
Airlangga, dan Institute Ilmu Keuangan.
- Pada tanggal 23 Desember 1957 berdiri organisasi profesi akuntan
yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Profesi di bidang
akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967 yaitu ketika
dikeluarkannya Undang-undang Penanaman Modal Asing dan Undang-undang
Penanaman Modal Dalam Negeri di tahun 1968. Kedua undang-undang ini
sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan baru yang menuntut
perkembangan profesi di bidang akuntansi.
- Pada saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai usaha untuk
mempercepat pertumbuhan tenaga akuntan di Indonesia. Pemerintah juga
harus ikut berperan dalam penerapan IFRS di Indonesia. Terutama di
bidang perpajakan yang berkaitan dengan revaluasi aktiva sebagai
konsekuensi dari penerapan fair value. Pemerintah masih memberlakukan
pajak final sebesar 10% atas transaksi revaluasi atas aktiva tetap.
Dengan fair value, berarti nilai aset dihitung berdasarkan harga pasar.
Ini berarti, aset-aset perusahaan akan cenderung mengalami kenaikan dan
perusahaan berkewajiban membayar pajak final 10% atas revaluasi aktiva
tetap. Mungkinkan perusahaan bersedia membayar pajak final, padahal
tidak ada aliran kas masuk yang berarti. Sejak tahun 2004, IAI telah
melakukan konvergensi antara GAAP dan IFRS untuk mencapai daya saing
global dan bersifat universal. Pada tahun ini diharapkan perbedaan
antara GAAP dan IFRS dapat diselesaikan dan IFRS pun dapat diterapkan
sepenuhnya.