Senin, 25 Juni 2012

Compare Historical Cost Principle VS Fair Value Accouting

Compare Historical Cost Principle VS Fair Value Accouting

Data akuntansi tidak mutlak atau beton. Jumlah yang cukup penghakiman dan estimasi yang diperlukan untuk mengembangkan pengukuran akuntansi tertentu yang dilaporkan selama bulan tertentu, kuartal, atau tahun. Sebagai contoh, laba berapa banyak yang benar-benar diterima ketika sebuah mobil dijual dengan garansi 3-tahun? Ini akan menjadi tiga tahun sebelum biaya akhir dari perjanjian garansi semua diketahui. Satu pendekatan yang mungkin menunggu tiga tahun sebelum melaporkan laba atau rugi untuk transaksi ini. Namun, pada saat informasi tersebut dapat dilaporkan dengan pasti, akan jadi basi sebagai kehilangan kegunaannya. Dengan demikian, untuk menyajikan informasi tepat waktu, estimasi yang wajar secara rutin dianut dalam penyusunan normal laporan keuangan berkala.
 Selain itu, akuntansi belum maju ke keadaan untuk bisa menghargai bisnis. Dengan demikian, banyak transaksi dan peristiwa yang dilaporkan berdasarkan nilai historis (berbeda dengan nilai wajar). Misalnya, tanah biasanya direkam dan dicatat di catatan akuntansi dengan harga di mana ia dibeli. Nilai historis didasarkan pada konsep bahwa yang terbaik adalah untuk melaporkan unsur-unsur tertentu laporan keuangan sebesar nilai yang terkait dengan transaksi masa lalu obyektif dan dapat diverifikasi.
 Alternatifnya adalah nilai (dan secara berkala merevaluasi) menyumbang berdasarkan penilaian subjektif dari nilai saat ini. Penyesuaian tersebut bermasalah dan bahan perdebatan. Namun demikian, kecenderungan saat ini dalam penetapan standar global terhadap penerimaan meningkat dari keadaan di mana akuntansi nilai wajar dianggap diterima untuk dipilih unsur unsur laporan keuangan.
 Perdebatan yang sedang berlangsung tentang nilai wajar dibandingkan nilai historis sering dilemparkan dalam konteks tradeoff antara "relevansi" informasi nilai wajar dan "keandalan" informasi biaya historis. Perdebatan ini sangat tepat untuk melanjutkan, dan standar akuntansi terkait kemungkinan akan berada pada saat evolusi selama bertahun-tahun yang akan datang. Namun demikian, adalah wajar untuk mengharapkan bahwa akuntan di masa depan akan semakin terampil dalam masalah penilaian.
Terima kasih pada teman-teman yang sudah melihat blog saya semoga dapat bermanfaat bagi yang sedang membutuhkan. Itu adalah tugas softskill yang bahan saya ambil dari situs dan blog diinternet dan saya rangkum sesuai tugas yang telah diberikan apabila ada kesalahan saya mohon maaf karena yang salah datangnya dari manusia dan yang benar hanya dari Allah tuhan semesta alam.

 

OTORISASI PASAR MODAL

Nama : Eka Putra P
NPM : 20208418 

Otorisasi pasar modal dibeberapa negara
Menurut  Airlangga Hartarto, usai Musyawarah Anggota AEI, di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (9/3) , pemberlakuan integrasi pasar modal ASEAN sudah jelas-jelas akan merugikan Indonesia. Airlangga menganalogikan kondisi tersebut seperti pasar bebas perdagangan yang telah mulai berlangsung sejak 2010 lalu. "Sudah jelas bahwa integrasi pasar modal ASEAN itu nantinya berpusat di Singapura. Mereka (Singapura) yang diuntungkan karena potensi investor dan segala benefit yang dimiliki Indonesia akan lari ke sana. Sama seperti pasar bebas yang hanya menguntungkan China. Kita rugi," tutur Airlangga.
Pasar modal Indonesia, lanjut Airlangga mempunyai beberapa keunggulan dibanding negara-negara lain, seperti potensi investor yang masih besar serta ekonomi yang terus tumbuh sehingga menjadi salah satu negara emerging market yang paling diincar. "Ini harus kita jaga karena banyak diincar oleh mereka (negara-negara ASEAN lainnya). Jadi jangan mau," tegas Airlangga.
Hingga saat ini otoritas pasar modal belum memastikan bakal bergabung atau tidak ke dalam pengintegrasian pasar modal tersebut.
Namun, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menyatakan pihaknya tidak akan berpartisipasi dalam integrasi tersebut karena masih terbentur dengan aturan yang belum ditetapkan otoritas pasar modal mengenai integrasi tersebut.
Beberapa otoritas Pasar Modal yang ada di beberapa Negara :
 1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) adalah otoritas pasar modal yang ada di Indonesia.
2. SEC (Securities and Exchange Commission) adalah otoritas pasar modal yang ada di Amerika.
3. AMF (Autorite des Marches Financiers) adalah otoritas pasar modal yang ada di Perancis
AMF adalah sebuah badan publik yang independen yang bertanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan investasi pada instrumen keuangan dan dalam semua tabungan-tabungan lainnya dan investasi serta menjaga pasar keuangan yang teratur.

ALASAN PERLUNYA KONVERGENSI KE IFRS

Apa IFRS itu?
IFRS (International Financial Reporting Standard) adalah standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh IASB (International AccountingStandard Board).
Di mana disusun oleh 4 organisasi utama dunia yaitu
  • (IASB) Badan Standar Akuntansi Internasional
  • (EC) Komisi Masyarakat Eropa
  • (IOSOC) Organisasi Internasional Pasar Modal
  • (IFAC) Federasi Akuntansi Internasional
Natawidnyana (2008) menyatakan bahwa sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting Standard (IAS). Kemudian IASB mengadopsiseluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.

Mengapa negara kita saat ini mengacu pada IFRS?
Alasannya adalah kita tidak bisa menolak arus globalisasi karena bagaimanapun juga agar negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional. Dapat dilihat dari semakin banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Di mana kita harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tidak mau ketinggalan dalam bersaing oleh karena itu kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut.

Standar yang diterbitkan?
Setelah tahun 2001:
  • International Financial Reporting Standard (IFRS)
  • Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)
Sebelum tahun 2001 :
  • International Accounting Standard (IAS)
  • Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC)
Konvergensi IFRS?
Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRSs sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Tujuan akhir dari konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.
Sistem kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Apa manfaat konvergensi IFRS?
Diantaranya adalah :
  • Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
  • Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
  • Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
  • Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
  • Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Alasan perlunya konvergensi ke IFRS?
Dengan dilakukannya konvergensi PSAK ke IFRS maka :
  1. Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
  2. Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
  3. Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
  4. Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
  5. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
  6. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
Permasalahan yang dihadapi dalam impementasi dan adopsi IFRS?
 Diantaranya adalah :
  • Translasi Standar Internasional
  • Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional
  • Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
  • Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS menekankan pada fair value dan meninggalkan historical value.


BADAN - BADAN PEMBUAT STANDAR AKUNTANSI DI BERBAGAI NEGARA DAN PRODUKNYA

Nama : Eka Putra P
NPM : 20208418
 
Suatu Standar Akuntansi Keuangan di susun dan ditetapkan oleh badan profesi Akuntansi. Namun Standar itu tidak akan berguna, jika tidak ada penerimaan atau ketersediaan dari para penggunanya dalam penyajian dan pelaporan laporan keuangan.
standar akuntansi yang di susun dan di tetapkan oleh badan profesi yang berwenang tidak akan berguna tanpa penerimaan secara luas dan juga tanpa adanya kesediaan dari penggunanya untuk mengaplikasikannya dalam pelaporan keuangan. proses penetapan suatu standar akuntansi berbeda-beda dalam berbagai negara.
Berikut ini adalah beberapa badan – badan akuntansi di beberapa Negara :
1.      Indonesia
Di Indonesia memiliki badan pembuat Standar Akuntansi, yakni IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Produk yang dihasilkan yaitu SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Pada saat ini standar akuntansi di Indonesia sedang tahap konvergensi ke Standar Akuntansi Keuangan IFRS (International Financial Reporting Standard).
2.      Jerman
GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GermanAccounting Standards Board-GASB) yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi. GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. GASB telah mengeluarkan Standar Akuntansi Jerman (German Accounting Standards-GAS) untuk permasalahan seperti laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan, dan translasi mata uang asing. Namun pada tahun 2003, GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konverjensi standar akuntansi secara global. Perubahan ini mengakuiketentuan Unit Eropa atas IFRS bagi perusahaan emiten pada tahun 2005.
3.      Prancis
Merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kodeakuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Revisi kode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi padatahun 1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986,rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih lanjut pada tahun 1999.
4.      Taiwan
Badan pembuat standar akuntansinya yaitu FASC (Financial Accounting Standards Committee) atau Komite Standar Akuntansi Keuangan  dari Lembaga Pengembangan dan Penelitian Akuntansi (Accounting Research and Development Foundation-ARDF).
5.      Meksiko
Lembaga pembuat standar akuntansi nasionalnya yaitu Institut Akuntan Publik Meksiko (Instituto Mexicano de Contadores Publicos). Yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar akuntansi keuangan yaitu standar akuntansi yang dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi dibawah institusi tersebut, sedangakan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing.
6.      Amerika
Negara Amerika memiliki FASB (Financial Accounting Standard Board) produknya adalah US GAAP (United State Generally Accepted Accounting Principles).
7.      Australia
Badan yang menangani standar pelaporan keuangan yang berlaku untuk entitas di sektor swasta dan publik dari ekonomi Australia adalah Australian Accounting Standards Board (AASB). AASB merupakan badan independen yang menetapkan standar akuntansi dan bertempat di Melbourne, Australia. Anggota dari AASB terdiri dari 14 orang, termasuk kepala AASB. Kepala AASB ditunjuk oleh menteri hukum perusahaan dan kepensiunan (Minister for Superannuation and Corporate Law). Sementara untuk anggotanya berasal dari beragam latar belakang, dan ditunjuk oleh Financial Reporting Council (FRC). AASB didirikan untuk mengembangkan, dalam kepentingan umum, sebuah paket standar akuntansi yang berkualitas, dan mudah dipahami. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam menyajikan informasi yang transparan dan dapat diperbandingkan, untuk tujuan laporan keuangan secara umum
8.      Cina
Badan pembuat satandar akuntansinya adalah Kementrian Keuangan yang diawasi Dewan Negara. Yang bertugas melakukan pengawasan dan penegakan aturan standar akuntansi keuangan yaitu Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee – CASC).

PERKEMBANGAN AKUNTANSI DARI ZAMAN KE ZAMAN


Nama : Eka Putra P
NPM : 20208418


Perkembangan akuntansi dapat dikatakan terkait dengan perkembangan dalam dunia usaha. Di mulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan melakukan pencatatan hitungan itu. Tepatnya pada pertengahan abad ke-14, di mana para pedagang di Genoa sering membuat catatan harta yang selalu dibawa oleh mereka sewaktu berangkat berlayar beserta harta yang ada pada waktu akhir pelayarannya. Mereka selanjutnya membandingkan hasilnya untuk menghitung laba atau rugi dari kegiatan perdagangan tersebut.
 Lucas Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Beliau mengarang buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita, di mana pada buku tersebut  terdapat ada beberapa bagian yang membahas tentang perhitungan keuangan untuk para pengusaha.
 Pada akhir abad ke-15, Romawi sebagai pusat perdagangan sudah mulai berkurang dan berpindah ke negara-negara jalur perdagangan baru seperti Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris.
 Pada abad ke-19 berkembang revolusi industri di daratan Eropa. Dengan adanya perubahan teknologi industri berdampak pada perkembangan ilmu akuntansi yang akhirnya melahirkan konsep penyusutan atau yang kita kenal sebagai depresiasi.
Selanjutnya dengan adanya penemuan benua Amerika menyebabkan para pengusaha Eropa tersebut hijrah ke Amerika.
Pada akhir abad ke-19 berdiri dan berkembangnya banyak perusahaan besar di Amerika yang turut pula mengembangkan konsep akuntansi.
 Berikut merupakan kronologi perkembangan akuntansi dari zaman ke zaman yaitu
1. Zaman Pra Industrisasi Sebelum Masehi
Catatan tertua yang diketahui dari hasil penelitian sejarah adalah
  1. Lembaran dari tanah liat yang memuat catatan – catatan pembayaran upah di Babylonia pada sekitar 3.600 tahun sebelum masehi.
  2. Bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem kontrol akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan yunani.
Saat terjadinya Perang salib yang dimulai pada abad ke-11 hingga akhir abad ke-13, memberikan dorongan bagi perkembangan di Italia yang membuka hubungan baru ke asia. Lalu muncullah agen-agen dan partnership.
Karya tulis pertama yang mengulas tata buku berpasangan (double entry) berjudul summa de arithmetic, geometria, proportioni et proportionslita dipublikasikan di venesia (Italia) sebagai pengarangnya adalah Lucas Pacioli yang sampai saat ini dikenal sebagai Bapak Akuntansi.
Pada abad pertengahan, terdapat hal penting diantaranya adalah ilmu berhitung dan dipergunakannya mata uang secara luas sebagai alat pertukaran, dikenalnya angka arab yang lebih sederhana. Oleh karena itu dominasi angka-angka romawi yang telah digunakan selama berabad-abad menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan setelah ditemukannya sistem tata buku berpasangan. Tetapi sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat.
Pada abad ke-17sampai 18, berbagai buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi, sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekening / perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura sebagaimana sebelumnya.
2. Zaman Industrisasi Abad Ke-18 Hingga Abad Ke-20
Pada abad ke 18 di Eropa Barat terjadi revolusi industri, yaitu peralihan industri yang awalnya segala sesuatunya dikerjakan dengan menggunakan tangan manusia secara langsung (manual) ke sistem pabrik dengan menggunakan alat-alat berat yaitu mesin-mesin.
Maka terbentuklah badan hukum yang memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Di balik perkembangan badan usaha tersebut, muncul suatu kebutuhan baru dari kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan. Berupa pemeriksaan akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disapkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya. Tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan telah memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban, tetap berada di tangan akuntan publik. Untuk malakukan peran tersebut , akuntan di tuntut harus berwawasan luas, adil dan tidak memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya.
Adanya desakan kebutuhan jasa akuntansi yang profesional, mengakibatkan dibukanya sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan publik terdaftar (CPAs) di seluruh Negara Amerika Serikat.
Pada tahun 1887, para akuntan publik yang terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Di tahun 1917 berganti menjadi American Insitute of Acountants, hingga saat ini dikenal sebagai American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar negara, pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi akuntansi serta pengaruhnya terhadapdunia usaha, pendidikan dan masyarakat luas, akhirnya tahun 1972 di Sydney, Australia ICA (International Congress Of Accounting) membentuk organisasi profesi akuntan internasional guna mengembangkan standar-standar akuntansi yang patut diterima secara global. Menyusul kemudian terbentuknya International Coordinator Committee Accounting Profession (ICCAP) dan International Acoounting Standars Committee (IASC) pada tahun 1973.
Pada tahun 1972 &1973 terdapat suatu kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di Amerika Serikat terjadi yaitu saat didirikan dan di organisasikannya Financial Accounting Standards Board ( FASB) dan Financial Accounting Foundation (FAF) yang kian memperkuat kedudukan profesi akuntansi di negara tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti , tepat guna, cepat dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan publik akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC.
3. Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan adanya sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia.
Tanggal 8 Desember 1941 jepang mencetuskan perang melawan sekutu, dengan cepat bergerak. Pada tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk menyerah tanpa syarat di Kalijati (Indonesia). Sejak tanggal tersebut, maka jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di Indonesia.mengakibatkan Pendidikan yang semakin terbengkalai , dan keadaan rakyat makin menderita dan sengsara.
Akhir perang dunia ke-dua pada tanggal 15 Agustus 1945 terjadi ketika,jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Belanda). Pada kenyataannya ternyata keberadaan jepang tidak membawa pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf kanji.
4. Zaman Multinasional
Pada masa pemerintahan orde baru ditandai oleh keberhasilan pemerintah orde baru di tahun 1969 membuat perekonomian Indonesia normal kembali, disamping mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap mata uang rupiah, serta pemerintah mulai melancarkan rencana pembangunan lima tahun (REPELITA 1).
Untuk melakukan REPELITA 1 tersebut membutuhkan modal yang sangat besar. Karenanya pemerintah mengalang modal baik dari dalam negeri seperti melalui deposito, tabanas, taska, penjualan sertifikat Indonesia, dan sertifikat dana reksa, serta pasar modal) maupun dari luar negeri (seperti melalui pemberian izin PMA, serta mengusahakan perolehan dana dari lembaga keuangan internasional dan IGGI).
Kehadiran berbagai perusahaan PMA di Indonesia membawa praktik-praktik akuntansi dari negara-negara tersebut. Adanya perusahaan amerika membuka celah bagi masuknya kantor-kantor akuntan asing ke Indonesia guna mengatasi kelangkaan tenaga kerja akuntan serta pesatnya perkembangan praktik akuntansi.
Berikut merupakan penjelasannya penetapkan prinsip-prinsip akuntansi dan perkembangan akuntansi di Indonesia.
  •  Pada masa penjajahan Belanda, akuntansi sudah mulai diterapkan di Indonesia  sejak tahun 1642. Tetapi jejak yang jelas baru dapat diketahui pada pembukuan Amphioen Societeyt yang berdiri di Jakarta tahun 1747. Akhir tahun 1870-an, seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan baru di Indonesia, ditemukanlah suatu metode pembukuan baru yang lebih efisien dari sebelumnya. Tahun 1907 diperkenalka teknik auditing (pemeriksaaan) yaitu teknik untuk mengontrol pembukuan perusahaan. Mulai saat itulah muncul kantor-kantor akuntan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda ini tidak bayak orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan. Mereka yang bekerja di bidang akuntansi hanya sebagai tenaga pelaksana.
  • Masa penjajahan Jepang pada masa ini Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi karena jabatan-jabatan tersebut kosong pasca Indonesia ditinggalkan Belanda. Untuk mengisi kekosongan itu didirikan kursus-kursus akuntansi bagi orang-orang Indonesia.
  • Masa setelah kemerdekaan, Indonesia masih tetap kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Pada tahun 1947 hanya ada seorang akuntan Indonesia yaitu Prof. Dr. Aboetari. Lalu didirikanlah kursus-kursus untuk mendidik tenaga di bidang akuntansi bagi orang-orang Indonesia. Selain itu, pemerintah mulai mengirim putra-putrinya ke luar negeri untuk memperdalam ilmu akuntansi. Sedangkan di dalam negeri ilmu ini mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di perguruan-perguruan tinggi seperti di Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatra Utara, Universitas Airlangga, dan Institute Ilmu Keuangan.
  • Pada tanggal 23 Desember 1957 berdiri organisasi profesi akuntan yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Profesi di bidang akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967 yaitu ketika dikeluarkannya Undang-undang Penanaman Modal Asing dan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri di tahun 1968. Kedua undang-undang ini sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan baru yang menuntut perkembangan profesi di bidang akuntansi.
  • Pada saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai usaha untuk mempercepat pertumbuhan tenaga akuntan di Indonesia. Pemerintah juga harus ikut berperan dalam penerapan IFRS di Indonesia. Terutama di bidang perpajakan yang berkaitan dengan revaluasi aktiva sebagai konsekuensi dari penerapan fair value. Pemerintah masih memberlakukan pajak final sebesar 10% atas transaksi revaluasi atas aktiva tetap. Dengan fair value, berarti nilai aset dihitung berdasarkan harga pasar. Ini berarti, aset-aset perusahaan akan cenderung mengalami kenaikan dan perusahaan berkewajiban membayar pajak final 10% atas revaluasi aktiva tetap. Mungkinkan perusahaan bersedia membayar pajak final, padahal tidak ada aliran kas masuk yang berarti. Sejak tahun 2004, IAI telah melakukan konvergensi antara GAAP dan IFRS untuk mencapai daya saing global dan bersifat universal. Pada tahun ini diharapkan perbedaan antara GAAP dan IFRS dapat diselesaikan dan IFRS pun dapat diterapkan sepenuhnya.