Senin, 25 Juni 2012

PERKEMBANGAN AKUNTANSI DARI ZAMAN KE ZAMAN


Nama : Eka Putra P
NPM : 20208418


Perkembangan akuntansi dapat dikatakan terkait dengan perkembangan dalam dunia usaha. Di mulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan melakukan pencatatan hitungan itu. Tepatnya pada pertengahan abad ke-14, di mana para pedagang di Genoa sering membuat catatan harta yang selalu dibawa oleh mereka sewaktu berangkat berlayar beserta harta yang ada pada waktu akhir pelayarannya. Mereka selanjutnya membandingkan hasilnya untuk menghitung laba atau rugi dari kegiatan perdagangan tersebut.
 Lucas Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Beliau mengarang buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita, di mana pada buku tersebut  terdapat ada beberapa bagian yang membahas tentang perhitungan keuangan untuk para pengusaha.
 Pada akhir abad ke-15, Romawi sebagai pusat perdagangan sudah mulai berkurang dan berpindah ke negara-negara jalur perdagangan baru seperti Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris.
 Pada abad ke-19 berkembang revolusi industri di daratan Eropa. Dengan adanya perubahan teknologi industri berdampak pada perkembangan ilmu akuntansi yang akhirnya melahirkan konsep penyusutan atau yang kita kenal sebagai depresiasi.
Selanjutnya dengan adanya penemuan benua Amerika menyebabkan para pengusaha Eropa tersebut hijrah ke Amerika.
Pada akhir abad ke-19 berdiri dan berkembangnya banyak perusahaan besar di Amerika yang turut pula mengembangkan konsep akuntansi.
 Berikut merupakan kronologi perkembangan akuntansi dari zaman ke zaman yaitu
1. Zaman Pra Industrisasi Sebelum Masehi
Catatan tertua yang diketahui dari hasil penelitian sejarah adalah
  1. Lembaran dari tanah liat yang memuat catatan – catatan pembayaran upah di Babylonia pada sekitar 3.600 tahun sebelum masehi.
  2. Bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem kontrol akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan yunani.
Saat terjadinya Perang salib yang dimulai pada abad ke-11 hingga akhir abad ke-13, memberikan dorongan bagi perkembangan di Italia yang membuka hubungan baru ke asia. Lalu muncullah agen-agen dan partnership.
Karya tulis pertama yang mengulas tata buku berpasangan (double entry) berjudul summa de arithmetic, geometria, proportioni et proportionslita dipublikasikan di venesia (Italia) sebagai pengarangnya adalah Lucas Pacioli yang sampai saat ini dikenal sebagai Bapak Akuntansi.
Pada abad pertengahan, terdapat hal penting diantaranya adalah ilmu berhitung dan dipergunakannya mata uang secara luas sebagai alat pertukaran, dikenalnya angka arab yang lebih sederhana. Oleh karena itu dominasi angka-angka romawi yang telah digunakan selama berabad-abad menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan setelah ditemukannya sistem tata buku berpasangan. Tetapi sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat.
Pada abad ke-17sampai 18, berbagai buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi, sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekening / perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura sebagaimana sebelumnya.
2. Zaman Industrisasi Abad Ke-18 Hingga Abad Ke-20
Pada abad ke 18 di Eropa Barat terjadi revolusi industri, yaitu peralihan industri yang awalnya segala sesuatunya dikerjakan dengan menggunakan tangan manusia secara langsung (manual) ke sistem pabrik dengan menggunakan alat-alat berat yaitu mesin-mesin.
Maka terbentuklah badan hukum yang memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Di balik perkembangan badan usaha tersebut, muncul suatu kebutuhan baru dari kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan. Berupa pemeriksaan akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disapkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya. Tanggung jawab untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan telah memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban, tetap berada di tangan akuntan publik. Untuk malakukan peran tersebut , akuntan di tuntut harus berwawasan luas, adil dan tidak memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya.
Adanya desakan kebutuhan jasa akuntansi yang profesional, mengakibatkan dibukanya sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan publik terdaftar (CPAs) di seluruh Negara Amerika Serikat.
Pada tahun 1887, para akuntan publik yang terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Di tahun 1917 berganti menjadi American Insitute of Acountants, hingga saat ini dikenal sebagai American Institute of Certified Public Accountants (AICPA).
Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional yang diwarnai dengan pesatnya investasi antar negara, pertumbuhan perusahaan internasional dan pertumbuhan profesi akuntansi serta pengaruhnya terhadapdunia usaha, pendidikan dan masyarakat luas, akhirnya tahun 1972 di Sydney, Australia ICA (International Congress Of Accounting) membentuk organisasi profesi akuntan internasional guna mengembangkan standar-standar akuntansi yang patut diterima secara global. Menyusul kemudian terbentuknya International Coordinator Committee Accounting Profession (ICCAP) dan International Acoounting Standars Committee (IASC) pada tahun 1973.
Pada tahun 1972 &1973 terdapat suatu kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di Amerika Serikat terjadi yaitu saat didirikan dan di organisasikannya Financial Accounting Standards Board ( FASB) dan Financial Accounting Foundation (FAF) yang kian memperkuat kedudukan profesi akuntansi di negara tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti , tepat guna, cepat dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan publik akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC.
3. Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan adanya sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia.
Tanggal 8 Desember 1941 jepang mencetuskan perang melawan sekutu, dengan cepat bergerak. Pada tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk menyerah tanpa syarat di Kalijati (Indonesia). Sejak tanggal tersebut, maka jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di Indonesia.mengakibatkan Pendidikan yang semakin terbengkalai , dan keadaan rakyat makin menderita dan sengsara.
Akhir perang dunia ke-dua pada tanggal 15 Agustus 1945 terjadi ketika,jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Belanda). Pada kenyataannya ternyata keberadaan jepang tidak membawa pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf kanji.
4. Zaman Multinasional
Pada masa pemerintahan orde baru ditandai oleh keberhasilan pemerintah orde baru di tahun 1969 membuat perekonomian Indonesia normal kembali, disamping mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap mata uang rupiah, serta pemerintah mulai melancarkan rencana pembangunan lima tahun (REPELITA 1).
Untuk melakukan REPELITA 1 tersebut membutuhkan modal yang sangat besar. Karenanya pemerintah mengalang modal baik dari dalam negeri seperti melalui deposito, tabanas, taska, penjualan sertifikat Indonesia, dan sertifikat dana reksa, serta pasar modal) maupun dari luar negeri (seperti melalui pemberian izin PMA, serta mengusahakan perolehan dana dari lembaga keuangan internasional dan IGGI).
Kehadiran berbagai perusahaan PMA di Indonesia membawa praktik-praktik akuntansi dari negara-negara tersebut. Adanya perusahaan amerika membuka celah bagi masuknya kantor-kantor akuntan asing ke Indonesia guna mengatasi kelangkaan tenaga kerja akuntan serta pesatnya perkembangan praktik akuntansi.
Berikut merupakan penjelasannya penetapkan prinsip-prinsip akuntansi dan perkembangan akuntansi di Indonesia.
  •  Pada masa penjajahan Belanda, akuntansi sudah mulai diterapkan di Indonesia  sejak tahun 1642. Tetapi jejak yang jelas baru dapat diketahui pada pembukuan Amphioen Societeyt yang berdiri di Jakarta tahun 1747. Akhir tahun 1870-an, seiring berkembangnya perusahaan-perusahaan baru di Indonesia, ditemukanlah suatu metode pembukuan baru yang lebih efisien dari sebelumnya. Tahun 1907 diperkenalka teknik auditing (pemeriksaaan) yaitu teknik untuk mengontrol pembukuan perusahaan. Mulai saat itulah muncul kantor-kantor akuntan di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda ini tidak bayak orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan. Mereka yang bekerja di bidang akuntansi hanya sebagai tenaga pelaksana.
  • Masa penjajahan Jepang pada masa ini Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi karena jabatan-jabatan tersebut kosong pasca Indonesia ditinggalkan Belanda. Untuk mengisi kekosongan itu didirikan kursus-kursus akuntansi bagi orang-orang Indonesia.
  • Masa setelah kemerdekaan, Indonesia masih tetap kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Pada tahun 1947 hanya ada seorang akuntan Indonesia yaitu Prof. Dr. Aboetari. Lalu didirikanlah kursus-kursus untuk mendidik tenaga di bidang akuntansi bagi orang-orang Indonesia. Selain itu, pemerintah mulai mengirim putra-putrinya ke luar negeri untuk memperdalam ilmu akuntansi. Sedangkan di dalam negeri ilmu ini mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di perguruan-perguruan tinggi seperti di Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatra Utara, Universitas Airlangga, dan Institute Ilmu Keuangan.
  • Pada tanggal 23 Desember 1957 berdiri organisasi profesi akuntan yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Profesi di bidang akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1967 yaitu ketika dikeluarkannya Undang-undang Penanaman Modal Asing dan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri di tahun 1968. Kedua undang-undang ini sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan baru yang menuntut perkembangan profesi di bidang akuntansi.
  • Pada saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai usaha untuk mempercepat pertumbuhan tenaga akuntan di Indonesia. Pemerintah juga harus ikut berperan dalam penerapan IFRS di Indonesia. Terutama di bidang perpajakan yang berkaitan dengan revaluasi aktiva sebagai konsekuensi dari penerapan fair value. Pemerintah masih memberlakukan pajak final sebesar 10% atas transaksi revaluasi atas aktiva tetap. Dengan fair value, berarti nilai aset dihitung berdasarkan harga pasar. Ini berarti, aset-aset perusahaan akan cenderung mengalami kenaikan dan perusahaan berkewajiban membayar pajak final 10% atas revaluasi aktiva tetap. Mungkinkan perusahaan bersedia membayar pajak final, padahal tidak ada aliran kas masuk yang berarti. Sejak tahun 2004, IAI telah melakukan konvergensi antara GAAP dan IFRS untuk mencapai daya saing global dan bersifat universal. Pada tahun ini diharapkan perbedaan antara GAAP dan IFRS dapat diselesaikan dan IFRS pun dapat diterapkan sepenuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar